CERITA MENGERIKAN DI BALIK 9 KEMATIAN DI PEGUNUNGAN EVEREST
Kamu pasti setuju bahwa tidak ada pegunungan di dunia yang daya tariknya melebihi pegunungan Everest, bukan?
Sejak
pertama kali diidentifikasi sebagai gugusan pegunungan tertinggi di dunia,
Everest telah mendapat perhatian yang sangat signifikan. Berbagai pendakian
dilakukan untuk memuncaki pegunungan ini, ada banyak upaya itu yang sukses
dilakukan, namun tidak sedikit pula yang berakhir dengan musibah dan kematian.
Hingga saat
ini, sudah terhitung ratusan mayat di
gunung Everest yang membeku dan meninggalkan kisah yang memilukan. Bahkan
beberapa di antara kisah pilu dan kematian ini, juga sudah cukup banyak
dianggkat ke dalam buku atau pun film.
Nah, apa
sajakah kematian di gunung Everest yang paling terkenal dan bagaimana juga
kisah yang ada dibaliknya?
Yuk, simak
ulasan khusus dalam artikel Arcopodo
Journal berikut ini.
9 Kematian di Pegunungan Everest yang Paling Populer dan
Kisah Pilu yang Ada Dibaliknya
Kamu mungkin
pernah menyaksikan film pendakian gunung dimana sang pendaki mengalami tragedi
dan tewas. Nah, Everest sebagai gunung
tertinggi di dunia ternyata juga dipenuhi dengan kisah seperti itu.
Dari sisi
mana pun kamu mengunjungi Everest, kamu akan mejumpai kisah pilu kematian para
pendaki. Apakah kamu mendaki melalui jalur selatan atau South Col, sisi Nepal, atau apakah kamu mendaki melalui jalur utara
atau North Col, sisi Tibet, suguhan
kisah kematian akan selalu mewarnai perjalanan kamu menuju puncak Everest.
Hal yang
menarik kemudian adalah, kisah dan cerita kematian pendaki gunung Everest ini
tidak hanya menjadi minat bagi penggemar mountaineering
saja. Orang awam sendiri bahkan, ikut merasakan emosional dan kepiluan di balik
cerita-cerita kematian di Everest tersebut.
Berikut ini 9
di antara kisah tersebut yang paling terkenal.
BACA JUGA:
- PROFIL DAN SEJARAH LENGKAP PENDAKIAN GUNUNGDENALI ATAU GUNUNG MCKINLEY
- TERNYATA INI 7 MISTERI GUNUNG HIMALAYA YANGPALING MENYERAMKAN
Kematian George Mallory dan Andrew Irvine Tahun 1924
Dengan
predikatnya sebagai yang tertinggi di dunia, Mount Everest yang terletak di Himalaya ini telah menjadi magnet
paling kuat dalam dunia mountaineering.
Upaya pencapaian puncaknya telah dilakukan sejak lama. Khususnya sejak presiden
Alpine Club dari Inggris bernama
Clinton Thomas Dent menulis bukunya yang berjudul; Above The Snow Lines.
Orang
pertama yang melakukan usaha mencapai puncak Everest adalah George Mallory.
Mallory
datang ke gunung ini dalam tiga kesempatan yakni; tahun 1921,1922 dan 1924.
Pada upayanya yang ke-tiga di tahun 1924, Mallory juga mengajak seorang pemuda
yang belum begitu berpengalaman mendaki gunung namun sangat mahir dalam hal
mekanisme tabung oksigen untuk pendakian. Pemuda itu adalah Irvine Andrew.
Kamu pasti
sudah tahu kan, jika Mallory dan Irvine akhirnya menghilang di Everest pada
saat itu?
Kisah ini
semakin pilu terasa jika kamu membaca pula bahwa Mallory saat itu meninggalkan
kekasihnya bernama Ruth di Inggris. Padahal ia telah berjanji bahwa jika upaya
di Everest pada tahun 1924 itu gagal, maka Mallory tidak akan pernah
meninggalkan Ruth untuk mendaki gunung lagi.
Kematian Rob Hall dan Scott Fischer Tahun 1996
Ini adalah
salah satu tragedi kematian di gunung Everest yang paling ramai dibicarakan,
paling populer, juga berbuntut panjang hingga sekarang.
Tahun 1996, gunung Everest berada di negara Nepal
ini dikunjungi oleh banyak pendaki komersial untuk pertamakalinya. Tahun itu,
setidaknya ada hampir dari lima tim internasional yang bermaksud mencapai
puncak Everest dengan jumlah pendaki total mencapai ratusan orang. Tahun-tahun
sebelumnya kejadian seperti itu tidak pernah terjadi.
Di antara
para pendaki itu ada nama pendaki legendaris seperti Rob Hall dari Selandia
Baru dan Scott Fischer dari Amerika Serikat. Kedua nama ini bersahabat di atas
gunung, namun bersaing dalam hal bisnis sebagai agen pendakian komersial di
Everest.
Oleh sebuah
badai yang demikian dahsyat, pada tanggal 10 Mei 1996 lima orang tewas di
Everest. Termasuk di antaranya adalah Rob Hall dan Scott Fischer sendiri.
Ini semakin
pilu rasanya jika kamu membaca kisahnya dalam banyak literatur pendakian
Everest. Kala itu, baik Scott Fischer mau pun Rob Hall, sama-sama meninggalkan
isteri mereka dalam kondisi mengandung.
Kematian David Sharp Tahun 2006
Misteri gunung Everest dimana David Sharp tewas pada tahun 2006 tidak dapat lepas dari
perhatian yang disampaikan oleh sang legenda penakluk puncak Everest; Sir
Edmund Hillary.
Saat itu
David Sharp yang sekarat dilewati oleh hampir 50 orang pendaki gunung yang
ironisnya, tidak dapat memberikan bantuan untuknya. Tim Turki, dua orang Sherpa
dan seorang pendaki gunung Selandia Baru, sebelumnya berusaha memberikan
pertolongan kepada David Sharp. Akan tetapi melihat kondisi David Sharp yang
sudah sangat kecil harapan untuk selamat, para pendaki itu terpaksa
meninggalkannya.
Namun cerita
inti di balik kematian David Sharp adalah kondisi budgetnya yang pas-pasan,
yang disinyalir oleh beberapa orang sebagai sebab mengapa para sherpa tidak mau
membantunya.
Tuduhan ini
didukung dengan upaya penyelamatan yang sangat berbeda ketika Lincoln Hall dari
Australia yang juga mengalami musibah di Everest.
Kematian Hristo Prodanov Tahun 1984 dan Keponakannya;
Mariana Prodanova pada Tahun 2004
Letak pegunungan Everest di Himalaya dan statusnya yang tertinggi di dunia ternyata
menarik perhatian pula bagi seorang pendaki gunung Bulgaria dan keponakannya.
Tahun 1984,
Hristo Prodanov yang merupakan pendaki terbesar Bulgaria, melakukan pendakian
ambisius di Everest. Ia mendaki dengan cepat, ringan dan sukses mencapai
puncak. Sebelumnya Prodanov juga berhasil mencapai puncak Lhotse yang merupakan
gunung tertinggi keempat di dunia setelah Everest sendiri, K2 di Karakoram dan
Kangchenjunga di India.
Setelah
berhasil mencapai puncak Everest, malang bagi Prodanov, ia tewas di ketinggian
8.700 meter karena paparan ketinggian dan kelelahan.
Nah, tahun 2004
sang keponakan bernama Mariana Prodanova mengikuti jejak pamannya dengan mendaki
Everest melalui cara yang sama persis seperti yang dilakukan pamannnya. Namun,
sayangnya Mariana juga tewas pada ketinggian yang sama dengan Hristo Prodanov
dengan penyebab yang juga serupa; kelelahan dan paparan ketinggian.
Kematian Peter Boardman dan Joe Tasker pada Tahun 1982
Jika kamu
adalah seorang pujangga gunung atau orang yang suka menulis keindahan tentang
pendakian gunung, maka kamu harusnya mengenal dua orang ini.
Joe Tasker
dan Peter Boardman adalah dua orang penulis Inggris yang terkenal dengan
pendakian revolusioner mereka di gunung Changabang. Tahun 1982, bersama dengan
ekspedisi yang dipimpin oleh Chris Bonington, Joe dan Peter berangkat ke
Everesr untuk mencoba mendaki puncak
gunung tertinggi di dunia ini melalui sisi Timur Laut.
Baik Joe
Tasket atau pun Peter Boardman akhirnya menghilang di punggung gunung Everest
dalam upaya itu. Mereka tak dapat melewati Three
Pinnacle yang dianggap paling sulit didaki di Mount Everest sendiri.
Peter dan
Joe akhirnya menghilang bersama rangkaian kata-kata indah dalam buku mereka di
gunung Everest.
Kedukaan
mendalam hilangnya Joe Tasker dan Peter Boardman ini diceritakan dengan sangat
baik oleh pacar Joe saat itu dalam bukunya yang berjudul; Where the Mountain Cast it Shadow.
BACA JUGA:
- PROFIL DAN SINOSPSI BUKU PENDAKIAN GUNUNG TERBAIK; DUNIA BATAS LANGIT
- 7 FILM DOKUMENTER PENDAKIAN GUNUNG TERBAIK SEPANJANG MASA
Kematian Pasang Lhamu Sherpa pada Tahun 1993
Posisi gunung Everest berada di wilayah Nepal
tidak hanya memikat banyak pendaki gunung Eropa dan Amerika untuk
menyambanginya, namun juga menerbitkan banyak pendaki gunung lokal yang
berprofesi sebagai sherpa.
Ada banyak
sekali sherpa pria di Nepal dengan nama besar dan prestasi yang sangat
signifikan. Namun sebaliknya, sherpa perempuan masih sangat jarang dijumpai.
Khususnya saat nama Pasang Lhamu Sherpa masih menjadi salah satu yang terbaik
di antaranya.
Pasang Lhamu
Sherpa adalah pendaki perempuan pertama Nepal yang berhasil mencapai puncak
Everest. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat penyantun dan rajin berderma,
penghasilannya menjadi sherpa digunakan juga untuk membangun sekolah.
Sayangnya
pada tahun 1993, beberapa jam setelah mencapai puncak Everest, Pasang Lhamu
Sherpa dan rekannya yang bernama Sonam Sherpa, menghilang di ketinggian 8.750
meter Punggungan Tenggara gunung Everest. Kuat dugaan keduanya telah terjatuh
dari punggung gunung yang kemudian membuatnya keduanya menghilang dan tewas.
Kematian Babu Chiri Sherpa pada Tahun 2001
Babu Chiri
Sherpa bisa dibilang sebagai salah satu sherpa terkuat yang dimiliki oleh
Nepal.
Tahun 1999
bulan Mei, ia berhasil mencapai puncak Everest dalam waktu hanya 21 jam tanpa
menggunakan tabung oksigen dan juga tanpa istirahat tidur sama sekali.
Tahun 2001,
Babu Chiri kembali ke Everest untuk mendaki gunung ini yang kesebelas kalinya.
Sayang bagi Babu Sherpa, saat ia sedang berusaha mengambil foto di sekitar Camp
II, ia tanpa sengaja terjatuh ke dalam ceruk es dan tewas.
Kematian Alexey Bolotov pada Tahun 2013
Misteri gunung Everest tentang kematian Alexey Bolotov yang sesungguhnya tidak pernah
diketahui hingga sekarang. Apakah tali yang ia gunakan telah putus, ataukah
bongkahan batu jatuh benar-benar menghantam kepalanya dan membuat ia harus
terjun deras ke atas batu-batu Himalaya yang tajam?
Alexey
Bolotov adalah salah satu pendaki terkuat yang dimiliki oleh Rusia. Ia tercatat
pernah berpartner dengan pendaki-pendaki terbaik dunia di berbagai ekspedisi
yang signifikan di Himalaya. Ia pernah mendaki Annapurna South Face yang terkenal dan juga gunung Jannu yang mematikan.
Saat
kematian menjumpainya di Himalaya, Bolotov bahkan sedang berusaha membuat jalur
baru yang lebih sulit di atas pegunungan
Mount Everest.
Kematian Lopsang Jangbu pada Tahun 1996
Namanya
mungkin tidak setenar Scott Fischer atau pun Rob Hall, tapi contoh persahabatan
sejati yang ditunjukkan oleh Lopsang di atas gunung Everest, sulit untuk dicari
tandingannya hingga sekarang.
Saat Scott
Fischer sekarat dan sudah tidak bisa berjalan lagi untuk turun, Lopsang
memutuskan untuk menemaninya walau apa pun yang terjadi. Sekitar satu atau dua
jam di atas ketinggian 8.000 meter membuat tubuh Lopsang akhirnya mulai drop. Namun
ia tetap kukuh untuk tidak akan meninggalkan Scott sendirian.
Pada
akhirnya Scott memaksa Lopsang untuk turun ke Camp IV guna mengirim Anatoli
Boukreev untuk menjemput dirinya. Lopsang yang merupakan sherpa terkuat di
Everest dengan terpaksa akhirnya meninggalkan Fischer yang menyuruhnya turun
berulang kali.
Scott tewas pada
bulan Mei 1996. Dan tahukah kamu apa yang terjadi dengan Lopsang Jangbu
beberapa bulan kemudian?
Lopsang
Jangbu juga tewas dihantam avalanche
saat mengantar ekspedisi Jepang di Lhotse
South Face. Ia tewas pada tanggal 25 September 1996, hanya selisih 3 bulan
sejak kematian sahabatnya di Everest.
BACA JUGA:
- INI KISAH SURVIVAL PALING LEGENDARISDI GUNUNG RAKSASA
- PROFIL PENDAKI GUNUNG DAVID LAMA;CALON RAJA YANG MATI MUDA
Artikel ini berafiliasi dengan AkasakaJournal
- Wajah Maut Mountaineering Indonesia
- Dunia Batas Langit
- Mahkota Himalaya
- Merapi Barat Daya
- Maut Di Gunung Terakhir
- MMA Trail
- Sejarah Pendakian Tebing Utara
- 9 Puncak Seven Summit
- Dewi Gunung
- Gunung Kuburan Para Pemberani
- Hari Terakhir Di Atas Gunung
- Mimpi Di Mahameru
Semua buku-buku tersebut dapat diperoleh dengan mudah di beberapa marketplace atau langsung melalui tautan aplikasi whatsapp disini.
Tulisan saya yang lainnya juga bisa ditemukan
di:
Terimakasih telah mengunjungi Arcopodo Journal.com
Posting Komentar untuk "CERITA MENGERIKAN DI BALIK 9 KEMATIAN DI PEGUNUNGAN EVEREST"