KISAH PENDAKI GUNUNG WANITA TERBESAR DUNIA YANG BERAWAL DARI DENDAM & SAKIT HATI
Wanda Rutkiewicz adalah kisah pendaki gunung wanita terbesar pertama di dunia. Ia adalah wanita pertama di dunia yang memasang target 14 puncak tertinggi di dunia. Ia berkompetisi dengan para legenda, menggores namanya atas nama emansipasi dan juga ambisi.
Siapakah sebenarnya Wanda Rutkiewicz?
Berikut profil lengkapnya.
Persamaan
Junko Tabei dan Wanda Rukiewicz
Source: drytooling.pl |
Jika
Junko Tabei menjadi salah satu pendaki gunung perempuan paling berpengaruh dan
visioner di dunia karena terinspirasi dari perlakuan para pendaki pria
kepadanya sewaktu bergabung dengan klub alpine di universitas, maka Wanda Rutkiewicz
juga mengalami masalah yang sama.
Hanya
saja Wanda memiliki sejarah perlakuan yang berbeda, yakni ketika ia mendaki
bersama para pendaki pria di Pegunungan Tatras, dan juga saat pendakiannya di
Annapurna yang dianggap
tidak mencapai puncak lantaran ia wanita.
Perlakuan
inilah kemudian yang ikut memotivasi seorang Wanda Rutkiewicz untuk terjun
secara lebih independen dalam gaya mountaineeringnya.
Wanda
Rutkiewicz lahir di Kota Plungé, Lithuania, pada tanggal 02 atau 04
Februari 1943. Plungé sendiri adalah sebuah kota di Lithuania yang
merupakan salah satu penghasil makanan dari kepiting yang wilayah ekspornya ke
seluruh Eropa.
Keluarga
Wanda memilih untuk pindah ke Polandia pasca perang dunia ke-2. Di Polandia
mereka pindah ke Wroclaw yang merupakan salah satu kota besar Polandia
yang terletak di bagian barat. Di kota ini juga kemudian Wanda menamatkan
sekolahnya sebagai insinsyur listrik pada tahun 1965 di Wroclaw University
of Technology.
Selepas
sekolah Wanda segera bekerja sesuai dengan studinya di Instytut Automatyki Systemów Energetycznych. Akan tetapi tak lama kemudian, ia memutuskan untuk pindah ke Warsawa
dan memilih bekerja di Instytut Maszyn Matematycznych.
Darah Petualang & Perkenalan Dengan Mountaineering
![]() |
Source: Wirtualne Muzeum |
Perkenalan Wanda dengan mountaineering mungkin sudah sejak lama. Namun
kisah paling populer perkenalannya dengan dunia pendakian gunung terjadi ketika
ia berjumpa dengan Bogdan Jankowski pada tahun 1961.
Saat itu wanda sedang mengendarai Junak, di mana benda itu
kehabisan bensin dan membuatnya terdampar di pinggir jalan. Wanda segera
mencari bantuan dengan melambaikan tangan kepada para pengendara lain yang
lewat. Hingga kemudian berhentilah Bogdan Jankowski yang juga sedang
mengendarai sepeda motor.
Bogdan yang sudah mulai mendaki sejak dua tahun sebelumnya kemudian
mengajak Wanda untuk mencoba mendaki di Falcon Mountains tak jauh dari
sebuah desa bernama Janowice Wielkie. Dalam bahasa Polandia sendiri, Falcon
Mountains disebut Gory Sokole. Dalam bahasa terjemahan yang lebih
gampang, istilah ini lebih sering disebut sebagai Sokoliki.
Pada masa-masa ini, selain mulai tertarik kepada mountaineering,
Wanda juga menekuni berbagai jenis olahraga
yang lain. Ia bermain bola voli, berlari (atletik), menembak, lompat tinggi,
lempar cakram, lempar lembing, dan juga balap mobil. Dilihat dari deretan
olahraga pilihannya ini, sudah terlihat jiwa dan semangat Wanda nampaknya
memang penuh dengan petualangan.
Pada tahun 1962 beberapa waktu setelah mencoba mendaki di Sokoliki,
Wanda mulai serius menggeluti mountaineering dengan mengikuti kursus pendakian gunung
di Pegunungan Tatras. Selama dalam kursus ini Wanda menunjukkan talentanya yang
luar biasa. Bahkan saat itu berhasil menyelesaikan beberapa rute signifikan di
Pegunungan Tatras seperti rute Wariant R, sebuah rute direttissima dari
gunung Maly Kiezmarski Szczyt sisi bagian utara.
Dari Matterhorn Hingga Eiger
![]() |
Source: Wizborzca |
Dari Tatras, Wanda kemudian mulai melanjutkan perjalanan
mountaineeringnya dengan merambah ke Pegunungan Alpen Eropa. Di Alpen, Wanda
membuat banyak kemajuan dengan berhasil me-repeat rute-rute legendaris yang
pernah diciptakan.
Misalnya ia sukses menyelesaikan pendakian di Sisi Timur Aiguille du Grépon pada tahun 1967. Sementara pada tahun
1973, Wanda juga berhasil merepeat rute North
Pillar Eiger. Pilar Utara Eiger sendiri dibuat pertamakali rutenya oleh
Reinhold Messner.
Kemudian petualangannya di Alpen berlanjut lagi dengan berhasil
memuncaki Matterhorn pada musim dingin tahun 1978. Bahkan pada saat itu, Wanda
adalah satu-satunya pendaki gunung perempuan yang pertama kali berhasil mendaki
Matterhorn pada musim dingin.
Ini kemudian menjadi semacam pengingat akan prestasi sepuluh tahun
sebelumnya ketika ia berhasil mencapai puncak Trollryggen di Norwegia pada
tahun 1968. Sisi yang dipanjat oleh Wanda di Trollryggen pada saat itu adalah East Pillar atau Pilar Timur, sebuah
rute pendakian yang dianggap sebagai salah satu yang tersulit di Trollryggen.
Yang menjadikan pendakian Trollryggen dan Matterhorn menarik adalah
karena Wanda Rutkiewicz berpatisipasi dalam tim yang keseluruhan pendakinya
adalah wanita. Dan inilah kemudian yang menjadikan mengapa East Pillar
Trollryggen pada tahun 1968 dan Matterhorn winter ascent tahun 1978
memberi predikat istimewa bagi Wanda Rutkiewicz sebagai momentum pendakian para
perempuan.
Sakit Hati dan Dendam
![]() |
Source: Akasaka Outdoor |
Seperti halnya yang terjadi pada Junko Tabei, Wanda Rutkiewicz pun
mengalami nasib yang sama. Memang sebelumnya karena talentanya yang sempurna
dalam mountaineering, telah menarik banyak mata untuk memperhatikannya. Wanda
didekati banyak orang yang terpikat dengan skill mountaineering yang
dimilikinya. Agen intelijen komunis juga berusaha mendekati Wanda dan
memanfaatkan keterampilan mendakinya sebagai media untuk menarik perhatian
dunia.
Salah satu sosok populer yang juga kemudian nampak tertarik dengan Wanda
adalah Andrzej Zawada, seorang pemimpin besar era emas dalam sejarah
mountaineering Polandia. Zawada sendiri dapat dikatakan sebagai kunci dari
pendakian musim dingin oleh para ksatria es Polandia di berbagai belahan dunia,
terutama di Himalaya.
Melihat talenta Wanda yang memukau di atas gunung, Zawada kemudian
mengundang Wanda untuk ikut berpartisipasi dalam sebuah ekspedisi yang
dipimpinnya di Pegunungan Pamir. Dan Wanda yang saat itu masih demikian
antusias dengan penerimaan kehadirannya dalam mountaineering kemudian menerima
undangan Zawada.
Di Pegunungan Pamir inilah kemudian ekspedisi besar seorang Wanda
Rutkiewicz bermula. Namun pada sisi yang lain, di Pegunungan Pamir ini pula ia
merasakan sebuah kekecewaan mendalam
yang selanjutnya mengubah prinsip hidup Wanda selamanya. Terutama dalam sepak terjangnya
sebagai pendaki gunung wanita terbesar dari Polandia.
Luka Dari Pamir
![]() |
Jurek dan Wanda - Pomponik |
Selama menjalani ekspedisi sebagai pendaki gunung dalam kepemimpinan
Andrzej Zawada di Pegunungan Pamir, Wanda menerima berbagai perlakuan
diskriminasi yang membuat ia sakit hati. Statusnya sebagai seorang wanita
seringkali membuat ia dinomorduakan dalam ekspedisi. Dan itu nampaknya
benar-benar membuat Wanda terluka, sekaligus pada sudut hatinya yang terdalam
telah memercikkan pula bara dendam untuk membalas semua perlakuan tersebut.
Wanda merasa tidak diperlakukan setara selama ekspedisi. Hak dan
kewajibannya sebagai anggota ekspedisi seringkali mendapat batasan lantaran
statusnya sebagai seorang wanita.
Namun demikian, sebelum kita lebih jauh menjatuhkan penilaian yang
tendensius kepada ekspedisi yang dipimpin Zawada karena sudut pandang dari
seorang Wanda Rutkiewicz, maka kita juga perlu melihat lebih jauh tentang
kepribadian Wanda sendiri. Bahwa
sesungguhnya dalam banyak sumber dan penilaian, Wanda seringkali dianggap
sebagai pribadi yang konfrontatif, rumit, membingungkan, sekaligus juga sangat
berkompetisi.
Kepribadian Wanda Rutkiewicz seringkali digambarkan sebagai sosok yang
rumit.
Ia bukan tipe orang yang pandai menjaga hubungan dengan berbasa basi.
Wanda adalah sebuah pribadi yang seringkali membuat orang-orang di
sekelilingnya seolah merasa serba salah. Meskipun seorang perempuan, Wanda
memiliki sifat yang keras dan sangat kuat. Bahkan pada beberapa sumber, Wanda
Rutkiewicz juga digambarkan sebagai seseorang yang seringkali berusaha
mendominasi dan otoriter.
Wanda dalam salah satu pendakiannya di Alpen. Kekecewaan dan rasa sakit
selalu berhasil mengubah seseorang yang sebelumnya lembut menjadi bahkan dapat
lebih keras dari baja. Wanda dalam hal ini, dapat kita asumsikan berubah dengan
sangat drastis lantaran trauma kecewa dan luka pada masa lalunya - Sumber foto: https://wiadomosci.dziennik.pl
Kehidupan Rumah Tangga
![]() |
Source: ws-pinanie |
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa Wanda
memiliki sifat yang untuk sebagian orang, tentu saja tidak menyenangkan.
Selain perlakuan para pria selama ekspedisi pendakian gunung yang seakan
memandangnya sebagai mahluk lemah tak berdaya, Wanda juga memiliki trauma masa
lalu yang suram. Ayah Wanda tewas dalam sebuah pristiwa pembunuhan biadab yang
membuatnya kemudian kehilangan kepercayaan pada banyak orang, termasuk pula
pada orang-orang di sekelilingnya sendiri.
Wanda Rutkiwicz juga pernah mengalami dua kali kegagalan dalam berumah
tangga. Para pria yang menjadi suaminya tidak dapat menyesuaikan diri dengan
passion Wanda yang tinggi terhadap gunung. Selain itu sikap Wanda yang rumit
mungkin juga menjadi bagian lain dari berbagai hal yang ikut andil
menghancurkan rumah tangganya.
Namun demikian, kita juga tidak dapat tahu dengan pasti apa yang menjadi
problem sesungguhnya dari dua kali perceraian dalam rumah tangga Wanda. Dari
sudut pandang Wanda sendiri, apa yang sebenarnya ia keluhkan sehingga menjadi
akar permasalahan awal perceraiannya juga tidak diketahui dengan pasti.
Pengamat dan penulis beberapa kisahnya hanya memprediksi kemelut rumah
tangga itu berdasarkan pengamatan mereka dari luar. Akan tetapi yang pasti dari
semua ini adalah, bahwa kepercayaan Wanda terhadap mahkluk bernama pria atau
laki-laki semakin menghilang bahkan habis, lantaran dua perceraian yang ia
alami ini.
Kemerdekaan Sang Pendaki Gunung
Source: UK Climbing |
Dengan berbagai kejadian dan perlakuan yang mengecewakan hatinya, Wanda
Rutkiewicz kemudian justru bangkit dengan tekad yang berkobar untuk membuat
sejarah dengan gayanya sendiri. Ekspedisi pendakian gunung seperti yang ia
ikuti di Pamir Mountains dibawah kepemimpinan Andrzej Zawada tak lebih dari
sebuah cara sistematis pemerintah komunis Polandia untuk memberangus
kemerdekaannya. Dan Wanda tak bisa menerimanya.
Pendakian gunung adalah sebuah kemerdekaan sejati dari jiwa manusia.
Tidak ada yang dapat merampas hal itu dari dirinya.
Dan ketika Wanda menemukan bahwa ekspedisi yang dijalankan oleh banyak
pendaki gunung Polandia ditunggangi pula oleh kepentingan komunis yang tidak ia
suka, maka Wanda kemudian berontak.
Ia mungkin tidak memiliki power untuk melawan semua kediktatoran itu,
namun setidaknya ia bisa menentukan sikapnya sendiri dengan tidak mengikuti
keinginan komunisme negaranya. Dan untuk itu, Wanda kemudian memilih gayanya
sendiri dalam mountaineering. Ia memilih sebuah gaya yang mereflesikan betapa
merdeka, bebas dan independen dirinya di atas gunung-gunung dunia.
Bersambung…
:::
Artikel ini dikutip dari buku berjudul DEWI GUNUNG karya Anton Sujarwo
:::
- Wajah Maut Mountaineering Indonesia
- Dunia Batas Langit
- Mahkota Himalaya
- Merapi Barat Daya
- Maut Di Gunung Terakhir
- MMA Trail
- Sejarah Pendakian Tebing Utara
- 9 Puncak Seven Summit
- Dewi Gunung
- Gunung Kuburan Para Pemberani
- Hari Terakhir Di Atas Gunung
- Mimpi Di Mahameru
Semua buku-buku tersebut dapat diperoleh dengan mudah di beberapa marketplace atau langsung melalui tautan aplikasi whatsapp disini.
Tulisan saya yang lainnya juga bisa ditemukan
di:
Terimakasih telah mengunjungi Arcopodo Journal.com
Posting Komentar untuk "KISAH PENDAKI GUNUNG WANITA TERBESAR DUNIA YANG BERAWAL DARI DENDAM & SAKIT HATI"