Kesombongan Membunuhku Di Mahameru : Bagian Terakhir, Pelajaran dan Hikmah.
Untuk membaca cerita sebelumnya klik disini
Saya telah menceritakan keseluruhan perjalanan kami ke Semeru wakti itu secara panjang lebar pada enam bagian kisah ini, plot cerita yang bercerita dari sudut pandang saya, telah sahabat baca semuanya, tibalah pada bagian terakhir dari cerita ini, hal yang menjadi hasil dari setiap perjalanan manusia yang berpikir, yaitu tentang hikmah dan pelajaran apa yang bisa kita bersama petik dari kisah perjalanan ke salah satu gunung paling banyak dikunjungi di Indonesia ini.
***
Catatan dan Pelajaran.
Secara pribadi
pelajaran yang dapat saya ambil dalam perjalanan mendaki gunung semeru ini banyak
sekali, berjuang meraih Mahameru, berjuang melawan rasa ragu dan rasa sakit
semua menggiring saya pada sebuah kesimpulan bahwa kemenangan, kejayaan, kesuksesan
hanya dimiliki oleh orang yang pantang menyerah. Bukan orang yang tidak memiliki
rasa takut, namun orang yang menjadikan rasa takutnya sebagai lecutan semangat
untuknya bergerak, bukan orang yang tidak memiliki rasa ragu, tapi orang yang
menjadikan keraguannya sebagai penambah keyakinannya untuk terus mencoba dan mencoba lagi.
Kendala, aral, dan
halangan adalah ujian untuk menguji kesungguhan kita, untuk melihat seberapa tangguh
tekad kita untuk mencapai target dan
tujuan. Kesulitan dan rasa sakit pada hakikatnya hasil perbuatan kita sendiri,
mungkin saja egois, sombong, angkuh yang memasukkan kita ke dalam situasi itu,
jika itu terjadi,, maka bangkitlah, bertobatlah, dan bergeraklah kembali.
Satu lagi, seperti
apa yang saya dapatkan ketika menjadi orang paling lemah dalam hari pertama
pendakian, lalu menjadi orang yang pertama kali menjejakkan kakinya di puncak
Mahameru di antara hampir 50 pendaki malam itu, adalah kegigihan, kita harus
gigih kalau mau sukses dan menang.
Lihat bagaimana
saya menemukan dan mengatur langkah
untuk menjangkau Mahameru dengan ritme 20 20 30, pelajaran di sana adalah, lakukan
saja dengan tekun dan disiplin langkah langkah kecil secara kontinyu dan terus menerus,
lalu kita akan terkejut bagaimana kita bisa melakukan sesuatu yang luar biasa,
yang sebelumnya kita anggap mustahil dan tidak mungkin.
Pada akhirnya,
gambaran kehidupan ini tidak jauh berbeda dari proses mendaki gunung itu
sendiri, maka siapapun anda, darimanapun anda berasal, apapun usaha yang anda
tekuni, selama anda memiliki sikap mental yang tepat layaknya sang pendaki
gunung sejati, maka tak ada yang membatasi anda dari kesuksesan kecuali waktu,
anda pasti akan sukses dan berhasil, yakinlah, Insya Allah.
Dari kiri
ke kanan searah jarum jam :
Mas
Sugeng , Saya, Mas Theo, Mas Haris
Ucapan terimakasih
.
- Allah SWT, Sang Penggenggam kehidupan dan Pengajar yang Maha Sempurna.
- Muhammad SAW, teladannya lah membimbing kita untuk senantiasa belajar.
- Keluarga dan sahabat di Arcopodo Adventure Club Sangatta.
- Mas Theo, semoga suatu saat nanti bisa mendaki bersama lagi.
- Jayameru Malang, hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikan sahabat semua.
- Pak Imron di Tumpang,, semoga bisnisnya semakin sukses dan barokah.
- Ibu di Ranupane.
***
Rute perjalanan dan pendakian gunung Semeru via Tumpang
No
|
Rute
|
Prediksi
waktu
|
Prediksi
biaya
|
Keterangan
( besaran tarif mungkn sudah berubah mengikuti aturan terbaru )
|
1
|
Kota Surabaya – Kota Malang
|
2
– 3 jam
|
20.000 – 100.000
|
Via
bus, travel agent, kereta atau mobil sewaan
|
2
|
Kota Malang – Kota Tumpang
|
1
jam
|
20.000
– 50.000
|
Bus
atau angkutan kota carteran
|
3
|
Kota Tumpang – desa Ranupane
|
3
– 4 jam
|
25.000 – 200.000
|
Bisa
menggunakan jasa truk sayur atau menyewa mobil jeep
|
Rute Pendakian
No
|
Rute
|
Prediksi
waktu
|
Via
|
Keterangan
jalur
|
1
|
Pos
Ranupane – Pos I Waturejeng
|
1
– 2 jam
|
Trekking
|
Medan
cenderung landai melewati hutan dengan jalan setapak yang bagus
|
2
|
Pos
1 Waturejeng – Pos 2 Landengan Dowo
|
45
menit – 1,5 jam
|
Trekking
|
Jalur
masih cenderung landai, dengan dominasi vegetasi hutan basah
|
3
|
Pos
2 Landengan Dowo – Ranukumbolo
|
.1
jam – 2 jam
|
Trekking
|
Medan
menanjak, melipir dan cenderung menurun mendekati Ranukumbolo, vegetasi
belukar dan savana, dengan pohon pinus yang tumbuh jarang
|
4
|
Ranukumbolo
– Cemoro Lawang
|
30
– 45 menit
|
Trekking
|
Menanjak,
kemudian menyeberangi padang savana oro oro ombo yang indah
|
5
|
Cemoro
Lawang – Pos Jambangan Kecil
|
15
– 30 menit
|
Trekking
|
Medan
landai dengan vegetasi hutan pinus tumbuh jarang
|
6
|
Pos
Jambangan Kecil – Pos Jambangan Besar
|
30
menit – 1 jam
|
Trekking
|
Jalur
sedikit menanjak vegetasi belukar dan hutan pinus yang rindang
|
7
|
Pos
Jambangan Besar - Kalimati
|
15
– 30 menit
|
Trekking
|
Savana
padang Edelwies, belukar sertan hutan pinus, jalur cenderung menurun
|
8
|
Kalimati
- Arcopodo
|
1
jam – 1,5 jam
|
Trekking
|
Medan
hampir keseluruhannya tanjakan terjal dalam hutan pinus yang rapat
|
9
|
Arcopodo
- Kelik
|
10
– 15 menit
|
Trekking
|
Medan
tanjakan terjal dengan jurang Blank 75 disebelah kanan, mendekati Kelik
lintasan mulai berpasir
|
10
|
Kelik
– bekas pos Cemoro Tunggal
|
10
– 15 menit
|
Trekking
|
Medan
berpasir terjal
|
11
|
Bekas
pos Cemoro Tunggal – Puncak Mahameru
|
3
jam – 3,5 jam
|
Trekking
|
Keseluruhan
medan tanjakan terjal dipenuhi pasir dan batuan, lintasan terakhir sebelum
mencapai puncak para dewa.
|
Camp ground dan sumber air
- Ranukumbolo, adalah camp ground sangat luas dan indah, sekaligus sumber air yang sangat melimpah, di tempat ini bisa menampung ratusan tenda di sekeliling danau. Mengingat jumlah pengunjung gunung Semeru kian ramai, para pendaki yang lebih menyukai suasana hening bisa mendirikan tenda di tempat alternatif seperti didekat view point pintu masuk Ranu Kumbolo, areal Pangonan Cilik, atau lebih jauh sedikit ke arah Cemoro Lawang.
- Kalimati yang juga merupakan savana luas adalah camp ground yang sempurna untuk para pendaki, sebelum menuntaskan pendakian ke puncak Mahameru. Tak jauh dari camp ground Kalimati juga ada mata air sumbermani yang jernih, untuk menjangkaunya dapat ditempuh sekitar 15 menit sampai setengah jam berjalan kaki.
- Arcopodo juga merupakan tempat yang cukup bagus untuk dijadikan camp ground, lokasi ini dapat menampung sekitar empat tenda ukuran sedang.
- Sebelum pulang dari gunung Semeru ada baiknya juga untuk mengunjungi atau menginap di areal camp ground danau Ranu Regulo, tempat ini bisa menjadi pelepas lelah setelah pendakian, sekaligus tempat yang sangat bagus untuk menikmati udara sejuk desa Ranupane.
Peta sederhana pendakian gunung Semeru
Posting Komentar untuk "Kesombongan Membunuhku Di Mahameru : Bagian Terakhir, Pelajaran dan Hikmah."