Apa yang terpikir oleh kita, jika
mendengar seorang kakek keriput berusia hampir 70 tahun.?
Sebagian besar dari kita akan
berpikir jika ia akan banyak menghabiskan waktunya dengan duduk di depan tv,
bermain bersama cucu, jalan jalan di taman kota, atau paling paling, jika masih
memungkinkan ia akan bermain golf disebuah resort yang asri dan hijau.
Namun tidak semua kakek kakek
begitu, ini salah satunya.
Aleksander Doba, a man who winning adventure of the year
2015.
Ya ini dia, si pemenang Adventure
of The Year versi National Geographic Adventure tahun 2015.
Seorang pemuda berusia 67 tahun, begitu Aleksander Doba menyebut dirinya, a young man 67 years. Jika kakek lain mungkin sedang duduk di kursi goyang empuk menikmati sore yang indah di balkon rumah, maka Doba lebih memilih mengayuh paddlenya membelah samudra atlantik dengan sebuah kayak. Jika kakek yang lain memilih tidur di kasur kenyal sambil memegang remote tv, maka Doba lebih memilih tidur berhimpitan dengan perlengkapan bertualangnya, di dalam ruangan sebuah kayak berukuran kurang lebih 3 x 8 meter.
Seorang pemuda berusia 67 tahun, begitu Aleksander Doba menyebut dirinya, a young man 67 years. Jika kakek lain mungkin sedang duduk di kursi goyang empuk menikmati sore yang indah di balkon rumah, maka Doba lebih memilih mengayuh paddlenya membelah samudra atlantik dengan sebuah kayak. Jika kakek yang lain memilih tidur di kasur kenyal sambil memegang remote tv, maka Doba lebih memilih tidur berhimpitan dengan perlengkapan bertualangnya, di dalam ruangan sebuah kayak berukuran kurang lebih 3 x 8 meter.
Apa yang di lakukan petualang
kelahiran Polandia ini, Aleksander Doba adalah sebuah kegilaan, he really did the madness. Dengan kayak type
OLO tersebut, Ia melakukan sebuah ekspedisi yang “mengerikan”, menyeberangi
samudra atlantik yang ganas seorang diri, hanya dengan sebuah kayak , tanpa
mesin, dan tanpa layar, totally only with
him arm and paddles.
Doba memulai perjalanannya dari Lisbon,
Portugal pada 5 Oktober 2013, dan finish di Florida, Amerika Serikat, pada
tanggal 19 April 2014. Hampir delapan bulan penuh Doba menghabiskan hari
harinya dengan berteman paddle, kayak, dan air laut samudra Atlantik.
Dan tentu saja bukan perjalanan
yang mudah melintasi jarak sejauh 7.716 mil dengan kayak seorang diri, apalagi
pada suatu ketika ia pernah melenceng dari rute karena telepon satelit yang ia
miliki mengalami kerusakan dan kehabisan battere. Total sekitar 47 hari Doba
terapung apung di laut tanpa memiliki arah yang pasti untuk mendayung kayaknya,
karena arah navigasi yang tidak dapat diketahui. Dan ada 40 harian
Doba harus membuang waktu dari schedule yang seharusnya.
Menyeberangi samudra ganas
atlantik dengan kayak bukanlah untuk yang pertama kalinya Doba lakukan, sebelumnya
Ia pernah melakukan hal serupa pada tahun 2010. Rutenya pada tahun 2010
meliputi Dakar, Senegal, hingga Acarau, Brazil.
Perjalanan Transatlantic Kayak Expedition padding ini menghabiskan waktu 99
hari, menempuh jarak 3.913 mil.
Banyak juga hal yang menghalangi
perjalanan kakek tua yang berjiwa muda ini di tengah samudra yang ganas, mulai
dari serangan hiu yang tertarik dengan kayaknya, hingga sekitar lima minggu nyasar ke areal segitiga Bermuda, dan
waktu menyasar ini digunakan Doba untuk memperbaiki kayaknya.
Kayak yang digunakan Aleksander
Doba bukanlah jenis kayak biasa seperti yang juga biasa kita lihat, kayak ini
memiliki desain khusus, bahkan sang desainer kayak Andrzej Arminski, memang secara khusus mendesain kayak yang Doba
gunakan ini untuk keperluan ekspedisi.
Kayak type OLO yang di gunakan
adventure of the year 2015 ini, selain bentuknya yang lebih panjang dan lebih
lebar, dengan ukuran 23 feet x 3 feet, di bagian atas kayak terdapat semacam
wings untuk membantu stabilitas kayak, sehingga akan tetap bertahan tanpa
terbalik jika dihantam gelombang dari bagian sisi kiri dan kanannya, wings ini
hampir mirip seperti perahu bercadik yang telah menjadi legenda para pelaut
nusantara.
Di lautan Bermuda yang tenar dan
banyak masuk majalah misteri itu, Aleksander Doba mematahkan wings tersebut
karena sejak awal merasa tidak nyaman dengan benda itu, Ia tidak terlalu perduli
dengan fungsinya yang sebagai stabilizer, atau membantu posisi kayak tetap
terapung dengan bagian atas yang tetap stabil jika ada ombak. Doba mematahkan
wings tersebut dan menutup lobang bekas tiang wings dengan lakban, kemudian ia
melanjutkan perjalanannya dengan enjoy.
Saking enjoynya, pada beberapa
kesempatan ia bahkan polos mengendarai kayaknya, alias tanpa memakai baju dan
celana, dan katanya ini membuatnya nyaman, tentu ini ia lakukan jika jauh dari
pantai, dan tidak sedang berpapasan dengan pelaut lainnya.
“… saya tidak pernah merasa takut di tengah laut sendirian, saya bahkan
sangat menikmatinya. Hal yang membuat saya takut itu dulu, ketika saya mendayung
di sungai Amazon, saya di rampok oleh dua orang bandit di Brazil bersenjatakan
golok dan pistol, mereka mengambil barang barang saya, saya pikir mereka tidak
akan meninggalkan saya dalam keadaan hidup. But they leave me alive… thats
moment I really feel fear in my
adventure…”
Saat di tanya apakah mungkin ia
akan melakukan hal semacam ini lagi dikemudian hari, Doba hanya menjawab
“… I'm not going to repeat paddling the Atlantic Ocean, but paddling
something else … maybe…”
Dan ini salah satu hal yang mungkin akan
memotivasi kita dari ucapan si kakek petualang ini
“…I have two sons and two grand daughters. I hope they will learn not to
be afraid to dream, turn dreams into plans, and bring plans to reality. Then
there is [the] satisfaction of great achievements.”
“..Saya memiliki dua orang putra, dan dua orang cucu perempuan. Saya harap
mereka belajar untuk tidak takut bermimpi, ubah mimpi ke dalam rencana, dan
bawa rencana ke dalam realitas atau kenyataan, dan kemudian akan ada sebuah
kepuasan dalam sebuah pencapaian besar…”
Jadi apakah kita mendengar nasehat
si kakek ini, Aleksander Doba, Adventure
of the year 2015…?
Salam.
Please share if you like this article
Baca juga : Lima film pendakian gunung terbaik sepanjang masa
Sourche : National Geographic Adventure
Sourche : National Geographic Adventure
No comments:
Post a comment